Ohayou gozaimasu minna-san ^^
Sudah lama YUI tidak memposting di blog ini. hehehe
Kali ini YUI akan posting makalah mengenai permainan ibu atau permainan tradisional. Ternyata, ada banyak manfaat dari bermain permainan tradisional sewaktu kita masih kecil dulu loh kawan. Wah, sugoii desu ne ?!
Mumpung masih pagi, yuk kita menambah ilmu yuk !! ^^
Sudah lama YUI tidak memposting di blog ini. hehehe
Kali ini YUI akan posting makalah mengenai permainan ibu atau permainan tradisional. Ternyata, ada banyak manfaat dari bermain permainan tradisional sewaktu kita masih kecil dulu loh kawan. Wah, sugoii desu ne ?!
Mumpung masih pagi, yuk kita menambah ilmu yuk !! ^^
Selamat membaca kawan, semoga bermanfaat. (^o^)/
MAKALAH
MANFAAT PERMAINAN TRADISIONAL
BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Permainan
merupakan sesuatu yang digunakan untuk bermain; mainan. Permainan berasal dari kata “main” yang
artinya melakukan suatu kegiatan untuk menyenangkan hati baik dengan
menggunakan alat maupun tidak. Di Indonesia, permainan anak terdiri dari
permainan tradisional dan permainan modern.
Permainan
tradisional yang dimiliki Indonesia ada bermacam-macam, tergantung dimana letak
daerahnya, letak geografisnya, serta tradisi dan budaya yang berlaku di
daerah-daerah. Misalnya permainan tradisional yang terdapat di Jawa Barat akan
berbeda dengan permainan tradisional yang terdapat di daerah lain. Meskipun
terdapat permainan yang sama, tetapi tradisi, budaya, dan keadaan sosial
masyarakatnya pasti berbeda sehingga akan mempengaruhi tata cara permainannya
juga.
Namun
kini perkembangan zaman telah membuat orang-orang terlarut dalam era
modernisasi dimana segala hal yang berbau teknologi sangat diminati. Kebanyakan
masyarakat mulai tergiur dan mengikuti perkembangan zaman, sama halnya dengan anak-anak
yang mulai meninggalkan permainan tradisional karena lebih memilih permainan
yang lebih praktis dan canggih seperti Play
Station, Game Online, dan lain
sebagainya yang justru terkadang berdampak negatif bagi perkembangan
kepribadian mereka.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, penulis merumuskan beberapa
permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah ini diantaranya sebagai
berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan permainan tradisional ?
2. Apa
manfaat dari permainan tradisional bagi tumbuh kembang anak ?
3. Mengapa
permainan tradisional sekarang ini sudah jarang dimainkan lagi oleh anak-anak ?
4. Bagaimana
mengantisipasi terlupakannya permainan tradisional akibat dari perkembangan
zaman ?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembahasan materi mengenai Manfaat Permainan Tradisional bagi
Tumbuh Kembang Anak ini diantaranya adalah :
1. Mengenalkan
dan memberitahukan manfaat dari memainkan permainan tradisional bagi tumbuh
kembang anak.
2. Menjelaskan
penyebab berkurangnya minat anak-anak zaman sekarang untuk bermain permainan
tradisional.
3. Membantu
melestarikan permainan tradisional agar tetap menjadi warisan budaya untuk
generasi di masa yang akan datang.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Permainan Tradisional
1. Pengertian
Permainan Tradisional
Permainan
tradisional adalah suatu jenis permainan sederhana yang ada pada suatu daerah
tertentu yang berdasarkan kepada tradisi dan budaya daerah tersebut. Permainan
tradisional menjadi salah satu warisan budaya Indonesia, karena tidak hanya
untuk bersenang-senang namun didalamnya terkandung beragam manfaat bagi
pertumbuhan anak. Khususnya bagi perkembangan pertumbuhan seorang anak, dengan
memainkan permainan tradisional secara tidak langsung anak dapat mempelajari
pengetahuan, melatih kemampuan motorik, serta melestarikan budaya daerahnya
sendiri.
Permainan
tradisional sebenarnya selalu berkaitan dengan alam, karena setiap bahan atau
material yang digunakan untuk membuat permainan juga tergantung kepada material
yang disediakan oleh alam serta budaya masyarakat itu sendiri. Bahkan di suatu
daerah di Kuningan Jawa Barat, ada sebuah permainan tradisional yang bernama gogolekan/wayang yang digunakan dalam
Upacara Seren Taun sebagai media persembahan kepada Hyang Pohaci. Ini
membuktikan bahwa permainan tradisional sangat terikat dengan alam dan budaya
masyarakat.
2. Macam-macam
Permainan Tradisional
Indonesia yang
memiliki beragam suku bangsa dan budaya tentu memiliki beragam jenis permainan
anak tradisional pula. Sebagai contoh, permainan tradisional yang terdapat di Jawa
Barat diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Congklak
b.
Engklek
c.
Ucing sumput
d.
Galah asin
e.
Sapintrong
|
f.
Balap karung
g.
Layang-layang
h.
Pris-prisan/bebentengan
i.
Oray-orayan
j.
Dan lain sebagainya
|
Gambar-gambar :
B.
Manfaat
Permainan Tradisional bagi Tumbuh Kembang Anak
Dibalik
permainan yang terkesan sederhana, sebenarnya permainan tradisional memiliki
manfaat yang baik untuk perkembangan pertumbuhan anak. Banyak hal yang didapat
seorang anak dari sebuah permainan tradisional melalui proses bermain. Karena
dalam hal ini si anak terlibat secara langsung baik fisik maupun emosi sehingga
dapat mempengaruhi pertumbuhannya.
Beberapa
manfaat secara umum dari permainan tradisional yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak diantaranya adalah :
1. Mengembangkan
kecerdasan intelektual
Banyak
permainan anak yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak, baik dalam
proses pembuatan permainan maupun ketika memainkan permainannya. Contohnya
dalam permainan congklak, permainan congklak ini akan melatih otak kiri anak
bahkan secara tidak langsung melatih anak menggunakan strategi agar dapat
mengumpulkan biji/gundu lebih banyak dari lawan. Permainan ini terlihat
sederhana, namun ketika dimainkan otak kiri anak akan aktif dengan
perhitungan-perhitungan numerik.
2. Mengembangkan
kecerdasan emosi
Dalam
sebuah permainan tradisional selain melatih kecerdasan intelektual juga dapat
mengembangkan kecerdasan emosi seorang anak. Contohnya ketika anak terlibat
dalam sebuah permainan yang berbentuk kelompok seperti petak umpet, ataupun pada
permainan layang-layang.
Pada
permainan layang-layang, kesabaran anak akan dilatih dimulai dari proses
pembuatan layang-layang yang mana kedua sisinya harus seimbang agar bisa
terbang, kemudian saat akan menerbangkannya bukanlah suatu hal yang mudah. Anak
dituntut untuk sabar mencari arah angin yang tepat untuk menerbangkan
layang-layangnya dan menggerakkan tali layang-layang dengan gerakan yang tepat
agar tali tidak terputus.
3. Mengembangkan
daya kreatifitas
Kebanyakan
alat permainan tradisional sangat sederhana dan mudah didapat. Namun melalui
hal ini seorang anak dapat terlatih daya kreatifitasnya dalam membuat maupun
menciptakan permainan tradisional. Contohnya permainan mobil-mobilan yang
terbuat dari serabut kelapa maupun jeruk bali. Hal ini tentu melatih
kreatifitas anak, dimulai ketika anak mencari bahan untuk membuat
mobil-mobilan, membayangkan dan merancangnya, merakit rancangannya, hingga
mendekorasi mobil-mobilan agar tampak lebih menarik.
4. Meningkatkan
kemampuan bersosialisasi
Karena
permainan tradisional umumnya dilakukan secara berkelompok, maka permainan ini
otomatis mengajarkan kebersamaan seperti dalam permainan galah asin, pris-prisan/bebentengan,
oray-orayan, ucing sumput, dan masih banyak lagi. Dalam permainan kelompok, anak
membutuhkan teman kelompok yang berarti memberi kesempatan pada anak untuk
bersosialisasi. Selain kebersamaan, anak diajarkan untuk berempati, bergiliran,
menaati peraturan, juga solidaritas.
Pada
permainan pris-prisan misalnya, si anak
akan dilatih kekompakannya dalam menyusun strategi agar dapat menginjak
batu/genting milik lawan ataupun saat menyelamatkan teman yang terperangkap
oleh lawan.
5. Melatih
kemampuan motorik
Aktivitas
fisik yang dilakukan anak ketika bermain secara langsung merangsang gerakan
motorik anak, baik motorik halus seperti menggambar, meremas, menggenggam,
maupun motorik kasar seperti melompat, berlari, berjongkok, dan meloncat. Selain
itu, bermain juga berfungsi untuk melatih dan mengembangkan gerakan otot pada
anak. Contohnya dalam permainan engklek, permainan ini mendukung pertumbuhan
anak terutama kecerdasan kinetiknya. Ketika bermain, anak melompat dengan satu
kaki sehingga ia akan berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya dan lompatan yang
dilakukan juga baik bagi metabolisme tubuh.
C.
Faktor-faktor
Penyebab Berkurangnya Minat Anak pada Permainan Tradisional
Permainan
tradisional yang dahulu sering dimainkan oleh anak-anak untuk mengisi hari-hari
bermain mereka, kini hampir tersapu oleh melesatnya perkembangan zaman.
Anak-anak yang dahulu ramai memainkan permainan anak di pekarangan-pekarangan
rumah, secara perlahan anak-anak zaman sekarang mulai jarang memainkannya,
terlebih kebanyakan anak yang tinggal di kota-kota besar bahkan ada yang merasa
asing dengan permainan-permainan tradisional ini.
Beberapa
faktor yang menyebabkan berkurangnya minat anak-anak zaman sekarang untuk
bermain permainan tradisional, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kemajuan
teknologi terutama dalam bidang
permainan anak-anak, seperti munculnya berbagai jenis permainan baru yang lebih
modern dan lebih menarik dengan peralatan yang canggih pula sudah jelas ikut
andil dalam tergesernya permainan tradisional dalam keseharian anak-anak.
2. Berkurangnya
sarana dan tempat untuk bermain anak juga menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan berkurangnya minat anak untuk bermain permainan tradisional karena
jika dahulu mereka dapat bermain di lapangan yang luas dan mereka dapat membuat
berbagai macam permainan sendiri dengan bahan dari alam sekitarnya, kini akibat
meledaknya pertumbuhan penduduk membuat banyak lahan dibangun sebagai tempat
pemukiman dan jalan sehingga anak lebih memilih permainan yang lebih praktis
dan tidak memerlukan banyak ruang untuk bermain.
3. Terputusnya
pewarisan budaya yang dilakukan dari generasi sebelumnya dimana mereka tidak
sempat mengenalkan maupun mengajarkan permainan-permainan tradisional kepada
generasi setelahnya.
4. Mulai
masuknya berbagai permainan anak yang berasal dari negara lain yang
diperdagangkan di pasar Indonesia yang memberi kesan lebih menarik misalnya
permainan tamagotchi, gameboy, play station, maupun mobil-mobilan remote control, serta mulai bermunculannya game station yang cenderung menyediakan fasilitas yang canggih dan
dengan bermacam permainan yang lebih modern.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Melihat
kembali materi pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa memang
benar sekarang ini sudah “zamannya” serba praktis dan serba canggih. Dimulai
ketika orang-orang terbangun dari tidurnya hingga mereka kembali tidur tidak
mengubah kenyataan bahwa inilah zaman modern saat dimana mereka dapat melihat
dunia tanpa harus berkeliling dunia.
Tidaklah
salah jika anak memainkan berbagai macam permainan modern yang lebih canggih
dan sifatnya edukatif, namun apabila dikombinasikan dengan permainan
tradisional tentu akan memberikan manfaat yang saling melengkapi bagi tumbuh
kembang anak. Dari permainan modern anak-anak bisa mendapat pengetahuan dan
wawasan yang baru sedangkan dari permainan tradisional anak-anak mendapatkan
manfaat yang bersifat fisik, psikologis, dan aspek sosial.
Meskipun
sudah berkurangnya sarana maupun prasaran untuk bermain, kita sebagai generasi muda yang pernah mengalami masa kecil memainkan permainan
tradisional memiliki kewajiban untuk meneruskan warisan budaya ini kepada
generasi selanjutnya, dengan begitu anak-anak di masa yang akan datang dapat
merasakan bermain permainan tradisional dan tumbuh menjadi anak yang cerdas
dalam menjalani kehidupannya ketika dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
Pandek29. (2012, 01
November). Permainan Tradisional Membangun Kreatifitas Anak. Diperoleh 16 Juli
2014, dari http://pandek29.blogspot.com/2012/11/permainan-tradisional-membabgun.html/
Informasitips. (2012,
26 Desember). Permainan Tradisional Anak Indonesia dan Manfaatnya bagi Tumbuh
Kembang Anak. Diperoleh 15 Juli 2014, dari http://informasitips.com/permainan-tradisional-anak-indonesia-dan-manfaatnya-bagi-tumbuh-kembang-anak
Baltyra. (2014, 10
Maret). Kekayaan Budaya Permainan Anak-anak di Nusantara. Diperoleh 16 Juli
2014, dari http://baltyra.com/2014/03/10/kekayaan-budaya-permainan-anak-anak-di-nusantara/
Nafisa@net. (2013, 20
Agustus). Makalah Gobak Sodor. Diperoleh 16 Juli 2014, dari http://warnetnafisanetsubulussalam.wordpress.com/about/
Lentera Kecil. (2013,
01 November). Penulisan Daftar Pustaka dari Internet. Diperoleh 20 Juli 2014,
dari http://lenterakecil.com/penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/
Untuk download Powerpointnya klik disini dan untuk Makalahnya klik disini !! \(^o^\)
Untuk download Powerpointnya klik disini dan untuk Makalahnya klik disini !! \(^o^\)
Sekian postingan YUI kali ini, terima kasih karena telah membaca.
dee, mata ne !! (^o^)/
terima kasih sgt bermanfaat ^_^
ReplyDeletesama". terima kasih juga sudah mengunjungi blog ini. ^_^
Delete