Pages

Wednesday, August 13, 2014

Manfaat Permainan Tradisional Bagi Tumbuh Kembang Anak

Ohayou gozaimasu minna-san ^^
Sudah lama YUI tidak memposting di blog ini. hehehe
Kali ini YUI akan posting makalah mengenai permainan ibu atau permainan tradisional. Ternyata, ada banyak manfaat dari bermain permainan tradisional sewaktu kita masih kecil dulu loh kawan. Wah, sugoii desu ne ?!
Mumpung masih pagi, yuk kita menambah ilmu yuk !! ^^
Selamat membaca kawan, semoga bermanfaat. (^o^)/


MAKALAH
MANFAAT PERMAINAN TRADISIONAL
BAGI TUMBUH KEMBANG ANAK


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Permainan merupakan sesuatu yang digunakan untuk bermain; mainan.  Permainan berasal dari kata “main” yang artinya melakukan suatu kegiatan untuk menyenangkan hati baik dengan menggunakan alat maupun tidak. Di Indonesia, permainan anak terdiri dari permainan tradisional dan permainan modern.
Permainan tradisional yang dimiliki Indonesia ada bermacam-macam, tergantung dimana letak daerahnya, letak geografisnya, serta tradisi dan budaya yang berlaku di daerah-daerah. Misalnya permainan tradisional yang terdapat di Jawa Barat akan berbeda dengan permainan tradisional yang terdapat di daerah lain. Meskipun terdapat permainan yang sama, tetapi tradisi, budaya, dan keadaan sosial masyarakatnya pasti berbeda sehingga akan mempengaruhi tata cara permainannya juga.

Namun kini perkembangan zaman telah membuat orang-orang terlarut dalam era modernisasi dimana segala hal yang berbau teknologi sangat diminati. Kebanyakan masyarakat mulai tergiur dan mengikuti perkembangan zaman, sama halnya dengan anak-anak yang mulai meninggalkan permainan tradisional karena lebih memilih permainan yang lebih praktis dan canggih seperti Play Station, Game Online, dan lain sebagainya yang justru terkadang berdampak negatif bagi perkembangan kepribadian mereka.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan permainan tradisional ?
2.      Apa manfaat dari permainan tradisional bagi tumbuh kembang anak ?
3.      Mengapa permainan tradisional sekarang ini sudah jarang dimainkan lagi oleh anak-anak ?
4.      Bagaimana mengantisipasi terlupakannya permainan tradisional akibat dari perkembangan zaman ?
C.      Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan materi mengenai Manfaat Permainan Tradisional bagi Tumbuh Kembang Anak ini diantaranya adalah :
1.      Mengenalkan dan memberitahukan manfaat dari memainkan permainan tradisional bagi tumbuh kembang anak.
2.    Menjelaskan penyebab berkurangnya minat anak-anak zaman sekarang untuk bermain permainan tradisional.
3.      Membantu melestarikan permainan tradisional agar tetap menjadi warisan budaya untuk generasi di masa yang akan datang.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Permainan Tradisional
1.      Pengertian Permainan Tradisional
Permainan tradisional adalah suatu jenis permainan sederhana yang ada pada suatu daerah tertentu yang berdasarkan kepada tradisi dan budaya daerah tersebut. Permainan tradisional menjadi salah satu warisan budaya Indonesia, karena tidak hanya untuk bersenang-senang namun didalamnya terkandung beragam manfaat bagi pertumbuhan anak. Khususnya bagi perkembangan pertumbuhan seorang anak, dengan memainkan permainan tradisional secara tidak langsung anak dapat mempelajari pengetahuan, melatih kemampuan motorik, serta melestarikan budaya daerahnya sendiri.
Permainan tradisional sebenarnya selalu berkaitan dengan alam, karena setiap bahan atau material yang digunakan untuk membuat permainan juga tergantung kepada material yang disediakan oleh alam serta budaya masyarakat itu sendiri. Bahkan di suatu daerah di Kuningan Jawa Barat, ada sebuah permainan tradisional yang bernama gogolekan/wayang yang digunakan dalam Upacara Seren Taun sebagai media persembahan kepada Hyang Pohaci.  Ini membuktikan bahwa permainan tradisional sangat terikat dengan alam dan budaya masyarakat.
2.      Macam-macam Permainan Tradisional
Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa dan budaya tentu memiliki beragam jenis permainan anak tradisional pula. Sebagai contoh, permainan tradisional yang terdapat di Jawa Barat diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Congklak
b.      Engklek
c.       Ucing sumput
d.      Galah asin
e.       Sapintrong
f.       Balap karung
g.      Layang-layang
h.      Pris-prisan/bebentengan
i.        Oray-orayan
j.        Dan lain sebagainya
Gambar-gambar :
 



B.       Manfaat Permainan Tradisional bagi Tumbuh Kembang Anak
Dibalik permainan yang terkesan sederhana, sebenarnya permainan tradisional memiliki manfaat yang baik untuk perkembangan pertumbuhan anak. Banyak hal yang didapat seorang anak dari sebuah permainan tradisional melalui proses bermain. Karena dalam hal ini si anak terlibat secara langsung baik fisik maupun emosi sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhannya.
Beberapa manfaat secara umum dari permainan tradisional yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak diantaranya adalah :
1.      Mengembangkan kecerdasan intelektual
Banyak permainan anak yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak, baik dalam proses pembuatan permainan maupun ketika memainkan permainannya. Contohnya dalam permainan congklak, permainan congklak ini akan melatih otak kiri anak bahkan secara tidak langsung melatih anak menggunakan strategi agar dapat mengumpulkan biji/gundu lebih banyak dari lawan. Permainan ini terlihat sederhana, namun ketika dimainkan otak kiri anak akan aktif dengan perhitungan-perhitungan numerik.

2.      Mengembangkan kecerdasan emosi
Dalam sebuah permainan tradisional selain melatih kecerdasan intelektual juga dapat mengembangkan kecerdasan emosi seorang anak. Contohnya ketika anak terlibat dalam sebuah permainan yang berbentuk kelompok seperti petak umpet, ataupun pada permainan layang-layang.
Pada permainan layang-layang, kesabaran anak akan dilatih dimulai dari proses pembuatan layang-layang yang mana kedua sisinya harus seimbang agar bisa terbang, kemudian saat akan menerbangkannya bukanlah suatu hal yang mudah. Anak dituntut untuk sabar mencari arah angin yang tepat untuk menerbangkan layang-layangnya dan menggerakkan tali layang-layang dengan gerakan yang tepat agar tali tidak terputus.
3.      Mengembangkan daya kreatifitas
Kebanyakan alat permainan tradisional sangat sederhana dan mudah didapat. Namun melalui hal ini seorang anak dapat terlatih daya kreatifitasnya dalam membuat maupun menciptakan permainan tradisional. Contohnya permainan mobil-mobilan yang terbuat dari serabut kelapa maupun jeruk bali. Hal ini tentu melatih kreatifitas anak, dimulai ketika anak mencari bahan untuk membuat mobil-mobilan, membayangkan dan merancangnya, merakit rancangannya, hingga mendekorasi mobil-mobilan agar tampak lebih menarik.
4.      Meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Karena permainan tradisional umumnya dilakukan secara berkelompok, maka permainan ini otomatis mengajarkan kebersamaan seperti dalam permainan galah asin, pris-prisan/bebentengan, oray-orayan, ucing sumput, dan masih banyak lagi. Dalam permainan kelompok, anak membutuhkan teman kelompok yang berarti memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi. Selain kebersamaan, anak diajarkan untuk berempati, bergiliran, menaati peraturan, juga solidaritas.
Pada permainan pris-prisan misalnya, si anak akan dilatih kekompakannya dalam menyusun strategi agar dapat menginjak batu/genting milik lawan ataupun saat menyelamatkan teman yang terperangkap oleh lawan.
5.      Melatih kemampuan motorik
Aktivitas fisik yang dilakukan anak ketika bermain secara langsung merangsang gerakan motorik anak, baik motorik halus seperti menggambar, meremas, menggenggam, maupun motorik kasar seperti melompat, berlari, berjongkok, dan meloncat. Selain itu, bermain juga berfungsi untuk melatih dan mengembangkan gerakan otot pada anak. Contohnya dalam permainan engklek, permainan ini mendukung pertumbuhan anak terutama kecerdasan kinetiknya. Ketika bermain, anak melompat dengan satu kaki sehingga ia akan berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya dan lompatan yang dilakukan juga baik bagi metabolisme tubuh. 


C.      Faktor-faktor Penyebab Berkurangnya Minat Anak pada Permainan Tradisional
Permainan tradisional yang dahulu sering dimainkan oleh anak-anak untuk mengisi hari-hari bermain mereka, kini hampir tersapu oleh melesatnya perkembangan zaman. Anak-anak yang dahulu ramai memainkan permainan anak di pekarangan-pekarangan rumah, secara perlahan anak-anak zaman sekarang mulai jarang memainkannya, terlebih kebanyakan anak yang tinggal di kota-kota besar bahkan ada yang merasa asing dengan permainan-permainan tradisional ini.
Beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya minat anak-anak zaman sekarang untuk bermain permainan tradisional, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Kemajuan teknologi terutama dalam  bidang permainan anak-anak, seperti munculnya berbagai jenis permainan baru yang lebih modern dan lebih menarik dengan peralatan yang canggih pula sudah jelas ikut andil dalam tergesernya permainan tradisional dalam keseharian anak-anak.
2.      Berkurangnya sarana dan tempat untuk bermain anak juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan berkurangnya minat anak untuk bermain permainan tradisional karena jika dahulu mereka dapat bermain di lapangan yang luas dan mereka dapat membuat berbagai macam permainan sendiri dengan bahan dari alam sekitarnya, kini akibat meledaknya pertumbuhan penduduk membuat banyak lahan dibangun sebagai tempat pemukiman dan jalan sehingga anak lebih memilih permainan yang lebih praktis dan tidak memerlukan banyak ruang untuk bermain.
3.      Terputusnya pewarisan budaya yang dilakukan dari generasi sebelumnya dimana mereka tidak sempat mengenalkan maupun mengajarkan permainan-permainan tradisional kepada generasi setelahnya.
4.      Mulai masuknya berbagai permainan anak yang berasal dari negara lain yang diperdagangkan di pasar Indonesia yang memberi kesan lebih menarik misalnya permainan tamagotchi, gameboy, play station, maupun mobil-mobilan remote control, serta mulai bermunculannya game station yang cenderung menyediakan fasilitas yang canggih dan dengan bermacam permainan yang lebih modern.


 



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Melihat kembali materi pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa memang benar sekarang ini sudah “zamannya” serba praktis dan serba canggih. Dimulai ketika orang-orang terbangun dari tidurnya hingga mereka kembali tidur tidak mengubah kenyataan bahwa inilah zaman modern saat dimana mereka dapat melihat dunia tanpa harus berkeliling dunia.
Tidaklah salah jika anak memainkan berbagai macam permainan modern yang lebih canggih dan sifatnya edukatif, namun apabila dikombinasikan dengan permainan tradisional tentu akan memberikan manfaat yang saling melengkapi bagi tumbuh kembang anak. Dari permainan modern anak-anak bisa mendapat pengetahuan dan wawasan yang baru sedangkan dari permainan tradisional anak-anak mendapatkan manfaat yang bersifat fisik, psikologis, dan aspek sosial.
Meskipun sudah berkurangnya sarana maupun prasaran untuk bermain,  kita sebagai generasi muda yang pernah  mengalami masa kecil memainkan permainan tradisional memiliki kewajiban untuk meneruskan warisan budaya ini kepada generasi selanjutnya, dengan begitu anak-anak di masa yang akan datang dapat merasakan bermain permainan tradisional dan tumbuh menjadi anak yang cerdas dalam menjalani kehidupannya ketika dewasa.


DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                              
Pandek29. (2012, 01 November). Permainan Tradisional Membangun Kreatifitas Anak. Diperoleh 16 Juli 2014, dari  http://pandek29.blogspot.com/2012/11/permainan-tradisional-membabgun.html/
Informasitips. (2012, 26 Desember). Permainan Tradisional Anak Indonesia dan Manfaatnya bagi Tumbuh Kembang Anak. Diperoleh 15 Juli 2014, dari http://informasitips.com/permainan-tradisional-anak-indonesia-dan-manfaatnya-bagi-tumbuh-kembang-anak
Baltyra. (2014, 10 Maret). Kekayaan Budaya Permainan Anak-anak di Nusantara. Diperoleh 16 Juli 2014, dari http://baltyra.com/2014/03/10/kekayaan-budaya-permainan-anak-anak-di-nusantara/
Nafisa@net. (2013, 20 Agustus). Makalah Gobak Sodor. Diperoleh 16 Juli 2014, dari http://warnetnafisanetsubulussalam.wordpress.com/about/
Lentera Kecil. (2013, 01 November). Penulisan Daftar Pustaka dari Internet. Diperoleh 20 Juli 2014, dari http://lenterakecil.com/penulisan-daftar-pustaka-dari-internet/

Untuk download Powerpointnya klik disini dan untuk Makalahnya klik disini !! \(^o^\)


Sekian postingan YUI kali ini, terima kasih karena telah membaca.
dee, mata ne !! (^o^)/

2 comments:

  1. terima kasih sgt bermanfaat ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama". terima kasih juga sudah mengunjungi blog ini. ^_^

      Delete

 

Blogger news

Blogroll

About